Retail
dan Manajemen Retail
Secara etimologis, kata
Ritel berasal dari bahasa Perancis RITELLIER yang berarti memecah
sesuatu. Secara harfiah, kata ritel atau retail
juga dapat diartikan eceran atau perdagangan eceran. Sementara, peritel atau retailer diartikan sebagai pengusaha
perdagangan eceran. Berman dan Evans dalam Sujana (2003), mendefinisikan kata
retail dalam kaitannya dengan manajemen retail sebagai “those business activities involved in the sale of goods and services to
consumers for their personal, family, or household use”.
Ritel menjalankan beberapa
fungsi dalam perekonomian sebuah Negara. Menurut Sujana (2012), retail
menjalankan fungsi-fungsi berikut :
1.
Menyediakan
berbagai macam produk dan jasa
2.
Memecah
(breaking bulk)
3.
Menyimpan
persediaan
4.
Meningkatkan
nilai produk dan jasa
Pada
umumnya bisnis retail dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok besar yaitu,
Retail Tradisional (Traditional Retail)
dan Retail Modern (Modern Retail).
Pada dasarnya, ritel modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional.
Lebih jauh Sujana (2012) menjelaskan bahwa peningkatan kemakmuran ekonomi
berpengaruh pada perubahan tren perilaku konsumen. Kecenderunagn perilaku
konsumen ini kemudian mendorong peritel untuk melakukan perubahan-perubahan
yang ditujukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga
memberikan kenyamanan (convenience)
serta kemudahan berbelanja bagi konsumen.
Semakin
banyak konsumen yang lebih suka berbelanja di retail-retail modern didorong
oleh beberapa alasan sebagai berikut :
1.
Lokasi
Para peritel modern berkompetisi untuk membangun
gerai-gerai di lokasi yang strategis. Beberapa format minimarket memilih untuk
membuka gerai di kawasan padat penduduk. Sementara format hypermarket lebih
banyak memilih lokasi pusat kota atau pusat bisnis.
2.
Pelayanan
(Service)
Pelayanan didefinisikan sebagai aktivitas, manfaat,
kepuasan dari suatu yang ditawarkan dalam penjualan.
3.
Fasilitas
Fisik
Fasilitas fisik mempunyai peran penting untuk
memposisikan gerai ritel dalam benak konsumen.
4.
Harga
(Pricing)
Harga yang ditawarkan di retail adalah harga tetap
yang tidak dapat ditawar-tawar oleh konsumen.
5.
Promosi
Promosi merupakan bentuk kegiatan untuk mempengaruhi
persepsi, sikap, dan perilaku konsumen terhadap gerai ritel dengan segala
penawarannya.
6.
Keragaman
Produk (Assortment)
Hampir segala kebutuhan sehari-hari dapat ditemukan di
gerai-gerai ritel.
Daftar Pustaka :
Foster, Bob. 2008. Manajemen
Ritel. Penerbit Alfabeta : Bandung.
Kanjaya dan Susilo. 2010. Retail Rules : Melihat Keunggulan dan Potensi Bisnis Ritel Makanan di
Masa Depan. Penerbit Esensi : Jakarta.
Sujana, Asep ST. 2012. Manajemen Minimarket. Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group) : Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar