Sabtu, 29 Maret 2014

Retail dan Manajemen Retail

Retail dan Manajemen Retail
Secara etimologis, kata Ritel berasal dari bahasa Perancis RITELLIER yang berarti memecah sesuatu. Secara harfiah, kata ritel atau retail juga dapat diartikan eceran atau perdagangan eceran. Sementara, peritel atau retailer diartikan sebagai pengusaha perdagangan eceran. Berman dan Evans dalam Sujana (2003), mendefinisikan kata retail dalam kaitannya dengan manajemen retail sebagai “those business activities involved in the sale of goods and services to consumers for their personal, family, or household use”.
Ritel menjalankan beberapa fungsi dalam perekonomian sebuah Negara. Menurut Sujana (2012), retail menjalankan fungsi-fungsi berikut :
1.      Menyediakan berbagai macam produk dan jasa
2.      Memecah (breaking bulk)
3.      Menyimpan persediaan
4.      Meningkatkan nilai produk dan jasa
Pada umumnya bisnis retail dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok besar yaitu, Retail Tradisional (Traditional Retail) dan Retail Modern (Modern Retail). Pada dasarnya, ritel modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Lebih jauh Sujana (2012) menjelaskan bahwa peningkatan kemakmuran ekonomi berpengaruh pada perubahan tren perilaku konsumen. Kecenderunagn perilaku konsumen ini kemudian mendorong peritel untuk melakukan perubahan-perubahan yang ditujukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga memberikan kenyamanan (convenience) serta kemudahan berbelanja bagi konsumen.
Semakin banyak konsumen yang lebih suka berbelanja di retail-retail modern didorong oleh beberapa alasan sebagai berikut :
1.      Lokasi
Para peritel modern berkompetisi untuk membangun gerai-gerai di lokasi yang strategis. Beberapa format minimarket memilih untuk membuka gerai di kawasan padat penduduk. Sementara format hypermarket lebih banyak memilih lokasi pusat kota atau pusat bisnis.
2.      Pelayanan (Service)
Pelayanan didefinisikan sebagai aktivitas, manfaat, kepuasan dari suatu yang ditawarkan dalam penjualan.
3.      Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik mempunyai peran penting untuk memposisikan gerai ritel dalam benak konsumen.
4.      Harga (Pricing)
Harga yang ditawarkan di retail adalah harga tetap yang tidak dapat ditawar-tawar oleh konsumen.
5.      Promosi
Promosi merupakan bentuk kegiatan untuk mempengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku konsumen terhadap gerai ritel dengan segala penawarannya.
6.      Keragaman Produk (Assortment)
Hampir segala kebutuhan sehari-hari dapat ditemukan di gerai-gerai ritel.


Daftar Pustaka :
Foster, Bob. 2008. Manajemen Ritel. Penerbit Alfabeta : Bandung.
Kanjaya dan Susilo. 2010. Retail Rules : Melihat Keunggulan dan Potensi Bisnis Ritel Makanan di Masa Depan. Penerbit Esensi : Jakarta.
Sujana, Asep ST. 2012. Manajemen Minimarket. Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group) : Depok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar